Getaran Gempa Mag 5,2 Terasa Keras, Waspadai Potensi Megathrush Mentawai
PADANG - Gempa berkekuatan 5,2 SR yang terjadi pada Minggu 14 September 2025 pukul 21:49:42 WIB cukup mengejutkan masyarakat di Kota Padang dan sekitarnya. Sudah diguyur hujan sedari siang ditambah ayunan gempa yang berpusat di Pantai Barat Sumatera Muko-Muko, Bengkulu, tentu membuat kaget mereka. "Gempa, cukup keras terasa berayun," ucap Kenzi.
Dari hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tektonik ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,85° LS ; 100,87° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 40 Km arah Barat Daya Kota Mukumuko, Bengkulu pada kedalaman 57 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Gempa yang terjadi Minggu (14/9) pada 21:49:42 WIB merupakan gempa subduksi. Getarannya terasa keras, karena gempanya merupakan jenis gempa dangkal dan pusat gempanya berada di dekat daerah wilaya permukiman dengan posisi pusat gempanya di dekat patahan Selat Mentawai (antara Mentawai dan Pesisir Barat Sumatera)," jelas Tim Peneliti dari Patahan Sumatera Institute, Ade Rahadian.
Lebih lanjut dijelaskannya, di pesisir pantai di Indonesia dikelilingi zona megastrush. Salah satunya ada di pantai Sumatera Barat, tepatnya Kepulauan Mentawai. Megathrust adalah zona tumbukan atau pertemuan antara dua lempeng tektonik besar yang saling menunjam di bawah lempeng lainnya, yang bisa menimbulkan gempa bumi dahsyat yang berasal dari zona tersebut.
"Artinya setiap gempa adalah proses pelepasan energinya," jelasnya. Di zona megatrush Sumatera, sudah empat kali proses pelepasan energinya cukup kuat. Yakni, goncangan gempa berkekuatan 9,2 SR terjadi di Andaman Sumatera dan 8,7 SR berpusat di Pulau Nias. Sementara itu, pelepasan energi berkekuatan 8,5 di Pulau Siberut dan 8,7 SR dikeluar di Sumatera Selatan.
Lebih lanjut dijelaskannya, gempa merupakan peristiwa pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam bumi, yang menyebabkan getaran pada permukaan tanah. Energi ini terakumulasi dari pergerakan lempeng tektonik atau aktivitas lain seperti vulkanik, dan kemudian dilepaskan sebagai gelombang seismik yang merambat dan terasa sebagai guncangan.
Energi yang dilepaskan berasal dari tekanan yang terakumulasi di dalam kerak bumi, yang disebabkan oleh pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Pelepasan energi ini terjadi ketika batuan tidak lagi mampu menahan tekanan dan mengalami patahan atau pergeseran secara tiba-tiba Energi yang dilepaskan ini merambat ke segala arah dalam bentuk gelombang seismik, yang menyebabkan permukaan bumi berguncang.
Getaran yang dihasilkan dapat terasa di permukaan bumi dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada bangunan serta korban jiwa, terutama jika gempa itu kuat dan dangkal. Dan BMKG mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah. (Lenggogeni)

Post a Comment for "Getaran Gempa Mag 5,2 Terasa Keras, Waspadai Potensi Megathrush Mentawai "
Silahkan Tinggalkan Komentar Yach..Thanks..
Post a Comment