JELANG PERTEMUAN GURU BESAR PTNBH DAN DEKLARASI PADANG : Tiga Buku Karya 49 Guru Besar Diluncurkan dan Dibedah

PADANG - Tiga buku 'Untuk Kedjajaan Bangsa : Kontribusi Guru Besar Unand' karya 49 guru besar Universitas Andalas secara resmi diluncurkan dan dibedah di The Creative Gade Lounge, Lantai Dua Perpustakaan Universitas Andalas, Selasa (23/9).

\Pembedahnya, Prof. Dr. rer.soz. H. Nursyirwan Effendi bersama perwakilan penulisnya Prof. Dr. Rahmiana Zein, M.Sc., Prof.Dr.Ir. Dian Fiantis, M.Sc, serta Prof. Dr. Drs. Oktavianus, M.Hum. "Buku ini harus lebih dari sekadar pajangan. Tapi bentuk kontribusi tertinggi seorang guru besar. Kita ingin karya ini hidup, dibaca, dipelajari, dan memberi manfaat, baik untuk mahasiswa maupun masyarakat luas,” ucap Wakil Rektor I Unand, Prof Sukri Arief.

Lebih lanjut Prof Sukri Arief menjelaskan penerbitan buku ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong perguruan tinggi menghasilkan karya aplikatif dan berdampak langsung pada masyarakat.

Unand, melalui unit penerbitan Rajawali Grafindo, telah memastikan karya-karya ini dapat diakses secara luas, termasuk melalui toko buku nasional. Hal ini menunjukkan komitmen Unand untuk memastikan hasil riset tidak hanya beredar di lingkungan akademik, tetapi juga menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan publik.

Ia mengharapkan buku ini, sebuah karya monumental yang menjadi panduan strategis pembangunan nasional. "Buku ini bukan sekadar koleksi tulisan biasa. Di dalamnya, terdapat gagasan-gagasan multidisiplin dari 49 guru besar Unand yang mencakup berbagai bidang, mulai dari sains dan teknologi, kesehatan, hingga sosial humaniora," ucapnya.

Karya ini dipandang sebagai puncak pengabdian akademik para profesor, yang tidak hanya mengajar dan meneliti, tetapi juga membagikan pemikiran mereka untuk kejayaan bangsa. Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Guru Besar Universitas Andalas sekaligus Penyelenggara Bedah Buku Prof Marlina menyebut penerbitan buku ini sebagai wujud nyata dari tanggung jawab moral para guru besar. Ia menekankan karya ini merupakan representasi dari kontribusi pemikiran mereka untuk negeri.

“Tugas kami bukan hanya mengajar dan meneliti, tetapi juga menulis dan membagikan gagasan agar bisa menjadi referensi bagi mahasiswa, pembuat kebijakan, maupun masyarakat luas,” jelasnya. Lebih lanjut, Prof. Marlina mengungkapkan proyek ini juga menjadi momentum untuk memperkuat tradisi kolaborasi lintas disiplin. Meskipun setiap guru besar diwajibkan menulis setidaknya satu buku setiap tiga tahun, proyek kolektif seperti ini mampu menghasilkan karya yang lebih mendalam dan kaya perspektif.

“Dengan model kolaborasi ini, karya yang lahir lebih mendalam karena memadukan beragam latar belakang ilmu. Rencananya, tradisi ini akan dilanjutkan, dengan target tiga volume baru setiap tahunnya,” ungkap Prof Marlina, salah satu guru besar yang terlibat dalam penulisan buku tersebut.

Melalui buku ini, Unand menunjukkan konsistensinya dalam menyuarakan gagasan-gagasan strategis. Harapannya, karya para profesor ini dapat menjadi inspirasi dan pijakan penting dalam mewujudkan kejayaan bangsa di masa depan.

Marlina menjelaskan buku tersebut terdiri dari tiga volume, masing-masing buku menggambarkan spektrum kontribusi lintas bidang. Mulai dari kesehatan dan farmasi, pertanian dan lingkungan, hingga ekonomi, hukum, dan kebudayaan. “Setiap tema dibahas secara mendalam oleh para pakar yang selama ini tidak hanya aktif di ruang kuliah, tetapi juga berkiprah di tengah masyarakat," ucapnya.

Prof. Marlina menekankan kegiatan ini bukan hanya tradisi akademik, melainkan bentuk pengabdian intelektual kepada bangsa. “Pemikiran akademik tidak seharusnya berhenti di ruang kuliah atau jurnal ilmiah. Ia harus masuk ke ruang publik, dibaca, didiskusikan, dan memberi pengaruh nyata bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari pertemuan guru besar PTNBH dan deklarasi Padang yang akan berlangsung pada 25 - 27 September mendatang. Turut hadir dari pada peluncuran dan bedah buku tersebut, perwakilan Universitas Sumatera Utara. (009)