NOVIYANTY : Terus Berupaya Menjadi yang Terbai

Noviyanti

    HAMPIR setahun lebih, jabatan Kepala Museum Adityawarman dijabat kembali seorang perempuan. Dia adalah Noviyanty, 46. Sosok perempuan tangguh nan gigi, mampu memberikan sentuhan berwarna terhadap bangunan yang menyimpan peninggalan sejarah adat budaya minang.

    Lihat saja, berkat tangan dingin sentuhan seorang perempuan, museum Adityawarman sudah mulai berubah. Contohnya saja dari segi kebersihan lingkungannya ditambah pula ada pemandu yang akan menerangkan secara detail tentang peninggalan benda bersejarah di sekitar lingkungan. Dia sengaja merekrut dua orang tenaga yang mampu berbahasa inggris, sebagai pemandu bagi para pengunjung atau wisatawan.

    "Memang dari awal jabatan saya ingin membenahi kebersihan museum, Karena perform dari tampilan museum akan terlihat dari kebersihan lingkungan di museum. Lalu saya coba mempelajari apa yang dibutuhkan pengunjung. Saya aplikasikan. Selain itu, saya juga berkeinginan membenahi secara bertahap bagian lainnya," ucap Noviyanty mengawali pembicaraan dengan Singgalang beberapa waktu lalu.

    Lebih lanjut dikatakannya, masih banyak yang harus dibenahi. Bahkan, Noviyanty ingin menambah personil untuk ditempatkan di bagian kebersihan. Museum dan taman yang bersih tentu siapun ingin menikmati suasana asri dari gedung yang sengaja didesain seperti layaknya rumah gadang.

    Sebagai seorang perempuan, Novi begitu sapaan akrabnya begitu gigih dan tangguh. Dia awal jabatannya, Novi mencoba untuk mempelajari struktur, sumber daya manusia, karakter teman-teman disini, kemudian mengevaluasi semua yang telah dikerjakan selama ini. Novi mengakui untuk operasional suatu unit pelayanan teknis Diknas tidak mudah dan gampang. Sangat rumit dan susah. Nah, hal itulah yang dicoba istri dari Armen, Pegawai Bank Danamon.

    "Pada awalnya sang mendapatkan tantangan untuk memanage dan mengatur sebanyak 46 orang Sumber Daya Manusia . Sangat rumit dan komplit," ucap ibunda dari Cindy dan Keny. Kesulitan itu, mampu ditepisnya dengan terus memperhatikan tiga hal yakni manajemen operasional, maketing atau operasional hingga sumber daya manusia. Semua itu harus dikontrol secara berkesinambungan.

    Selain itu, Novi juga ingin menerapkan sikap disiplin di lingkungan museum. Bahkan dia tidak menampik, jikalau perempuan biasanya sering di pandang lemah dan tidak bisa marah. Tapi, dia mempunyai prinsip untuk terus bersikap tegas dan disiplin. "Walaupun berlahan, tapi pasti," tegas Novi yang selalu meminta arahan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwara Sumatra Barat, Burhasman Bur. (lenggogeni)

Share :

You may like these posts :

• 
  Prita Kemal Gani, Kisah Seorang Perempuan Multi Peran
• 
  RATNA MAIDA HASYIM NING : Sukses Sebagai Ibu dan Wanita Karir
• 
  FERRY DAUD : Anak Penjual Ikan jadi Desainer Ternama
• 
  KATSU DAN MIHO : Musik 'Bahasa' Dunia