Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KISAH DUO PENGAWAL TAHANAN TIPIKOR : 'Demi Kau dan si Buah Hati'

    MEMBERIKAN pengertian kepada pasangan. Kami bekerja demi kau, dan si buah,' begitulah jawaban serentak dari duo pengawal tahanan tipikor Kejaksaan Negeri Padang, Muhasnan dan Dhani Alfarid ketika ditanya soal dukungan dari keluarga terhadap pekerjaan mereka.

    Jangan ditanya lagi, pasangan mereka selalu memberikan suport yang penuh terhadap para suami mereka dalam bekerja. "Kami selalu memberikan pengertian kepada istri dan anak-anak. Alhamdullilah mereka mengerti, bahwa saya bekerja demi dia dan sibuah hati kami," ucap Muhasnan yang bangga memiliki pendamping hidup, Dewi Anggraini. Dia dengan setia memberikan dukungan suportnya. Dikala, susah maupun senang.

    Apalagi, kata Muhasnan, sebagai pegawal tahanan tipikor atau terdakwa kasus dugaan korupsi, bekerja tanpa mengenal waktu. Otomatis waktu keluarga, banyak dihabiskan dalam bekerja."Sang istrilah bertugas memberikan pengertian kepada buah cinta kami, Khanza Mutiara Syahbania," ucapnya.

    Lihat saja, sesampai di kantor pada 07.30 WIB, Muhasnan dan Dhani Alfarid melakukan kewajibannya sebagai seorang Pengawai Negeri Sipil dilingkungan Kejaksaan Negeri Padang yakni apel pagi. Setelah itu, mereka langsung melaksanakan tugasnya menjemput tahanan tipikor di Lembaga Pemasyarakatan Muaro Padang. Hal itu dilakoni keduanya khusus sidang tipikor, setiap Senin, Selasa dan Kamis. Mereka menjemput tahanan dengan mengunakan sebuah mobil berwarna hijau.

    Dengan sigap keduanya mendata tahanan yang diduga melakukan tindakan korupsi itu. Kemudian membawa terdakwa tersebut ke PN. "Sebelumnya, kami berkoordinasi dengan jaksa terkait tahanan kasus apa yang dihadapkan ke persidangan," ucap Dhani Alfarid.

    Nah, ketika para terdakwa tiba di PN Padanglah, tugas mereka semakin berat. Yakni menjaga para tahanan titipan kejaksaan itu jangan sampai kabur ataupun jatuh sakit menghadapi persidangan. Apabila mereka kabur, maka tugasnya sebagai pengawal tahanan dipertaruhkan. Bisa copot, ataupun diturunkan pangkatnya. Begitupula ketika tahanan mengalami sakit mendadak, tentu tugasnya memberikan pertolongan pertama dengan membawa si terdakwa ke rumah sakit.

    Duo pengawal itu harus mengawal para terdakwa yang diduga 'maling uang rakyat itu' hingga proses persidangan selesai. Keduanya saling bergantian menjaga tahanan. Begitu juga ketika, Muhasnan ataupun Dhani Alfarid hendak mencari kehadiran saksi kasus korupsi di PN Padang.

    "Saat itu bulan Ramadhan kami mengawal tahanan hingga bedug magrib. Alhasil, kami sering berbuka diluar ketimbang bersama keluarga," cerita Muhasnan mengenang suka dukanya sebagai pengawal tahanan. Mau tidak mau mereka harus melaksanakan tugasnya hingga proses persidangan selesai. Kemudian memastikan tahanan kembali dititipkan ke Lembaga Pemasyarakatan Muaro Padang.
Walaupun begitu, mereka tetap merasa bangga sebagai pengawal tahanan. 

    "Semua pekerjaan yang kami lakukan itu belum seberapa. Sebab, jangan pertanyakan apa yang negara berikan padamu. Tapi pertanyakan apa yang kau beri pada kejaksaan," tegas mereka serentak menyorakan motto tersebut yang selalu memberikan motivasi dalam bekerja.

    Tak hanya itu, dikala mereka dibebas tugaskan dalam mengawal tahanan, mereka bertugas sebagai 'pak pos'. Mereka mengantarkan surat panggilan kepada saksi para Rabu dan Jumat. "Surat panggilan itu kami antarkan kepada para saksi ke rumah masing-masing. Kemudian memastikan apakah surat tersebut sampai ke tangan saksi," ucap Dhani Alfarid juga selalu diberikan dukungan sang istri, Ance dalam bekerja. Apalagi, kedua buah hati mereka, Arvin dan Qyara.

    Bagi Dhani Alfarid dukungan sang istri, merupakan motivasinya dalam bekerja. Sebab, dia tahu pasti, dibalik kesuksesan seorang suami, pasti ada wanita hebat dibelakangnya.    Beruntung, disamping dukungan penuh sang istri, keduanya juga memperoleh suport penuh dari Kepala Kejaksaan Negeri Padang, Said Ahmad dan Kasi Pidsus, Daminar. "Kajari dan Kasi Pidsus selalu memberikan dukungan kepada kami. Agar kami bekerja dengan maksimal," ucap mereka. (Lenggogeni)

1 comment for "KISAH DUO PENGAWAL TAHANAN TIPIKOR : 'Demi Kau dan si Buah Hati'"

Arset June 17, 2014 at 2:02 AM Delete Comment
Muhasnan Tetangga Abg Nggo...C4
blog abg www.minangtours.blogspot.com