REKTOR UBH, HAFRIJAL SYANDRI MS : Jalin Terus Komunikasi dengan Keluarga

HAFRIJAL SYANDRI

ORANG sibuk adalah orang yang bisa mengatur waktu. Prinsip tersebutlah yang selalu dipegang Prof. Dr. Ir. Hafrijal Syandri, M.S, Rektor universitas Bung Hatta (UBH). Dan begitu sebaliknya orang yang tidak sibuk, berarti dia belum bisa mengatur waktunya.

"Sesibuk apapun tugas saya, saya selalu berusaha untuk membaginya. Antara pekerjaan dan keluarga," ungkap Hafrijal Syandri yang selalu ada meluangkan waktunya untuk mengajar memberikan ilmunya kepada mahasiswa S1 maupun S2 di UBH. Tak hanya itu, dia juga tetap melakukan penelitian sesuai bidang ilmu yang digelutinya yakni perairan dan perikanan.

"Sesibuk apapun, saya tetap melakukan penelitian, yang biayanya berasal dari Dikti," ucap Hafrijal Syandri yang selalu terbangun di pagi hari. Jadwal kerjanyanya dimulai dari pukul 04.00 WIB. "Saya lebih suka memulai aktivitas di pagi hari. Mulai dari 04.0-06.00 WIB saya melakukan kegiatan seperti menulis proposal ataupun meneliti. Selanjutnya, pergi ke kampus. Menghadapi, tugas dan menjalankan amanah sebagai rektor bersama teman-teman," ungkapnya yang selalu memulai pekerjaan sepenuh hati. Dia baru akan pulang ke rumah setelah pekerjaan di kantor selesai. Sesampai di rumah, dia menjadi suami untuk istri DR Ir Etti Haryani MS dan bapak bagi putri semata wayang, Innayah Rahmadini.

Sesibuk apapun pekerjaannya, Hafrijal Syandri selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga. Beruntung orang yang dicintai dan putri buah cinta mereka mengerti dengan pekerjaan suami dan bapak mereka sibuk menjalankan amanah memimpin sebuah universitas yang telah diembankan kepadanya.

Baca Juga

"Sebelum menerima tugas ini, saya sudah memberikan pengertian kepada istri dan anak-anak. Mereka harus memahami dengan tugas saya yang dipercaya memimpin UBH bersama teman-teman. Alhamdullilah istri saya memahaminya, karena dia juga seorang Doktor dan mengajar di Universitas Riau," ungkap Hafrijal Syandri yang awal pertemuan dengan sang istri adalah ketika kuliah di Universitas Riau. Disanalah cinta mereka tumbuh dan berkembang hingga mengikrarkan janji setia di depan penghulu, sehingga menghasilkan seorang putri nan anggun dan cantik. Walaupun keduanya sama-sama sibuk, mereka selalu intens menjalin komunikasi.

Kunci utama kesuksesan membentuk bahtera rumah tangga adalah komunikasi. Jika komunikasi lancar antara istri dan anak-anak, setajam apapun kerikil yang dilalui pasti akan menjadi jalanan nan mulus untuk menciptakan keluarga harmonis. "Kapanpun saya bisa menjalin komunikasi dengan istri dan anak-anak, baik itu melalui telefon ataupun ngobrol langsung," ungkap Hafrijal yang selalu tidak mencampur adukan antara urusan rumah tangga dan pekerjaan.

"Prinsip saya istri dan anak-anak tidak boleh mencampuri urusan rektor. Sehingga tidak ada interpensi dengan menyangkut keputusan urusan universitas," tegas putra ke dua dari alm Syahruddin dan Darwanis. Diakhir perbincangan dia berharap bisa membuat universitas semakin maju dan berkembang. Menghasilkan generasi muda yang pintar nan memiliki kepribadian sama dengan Bung Hatta yakni jujur dan berilmu pengetahuan. (lenggogeni)