Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MEMASUKI USIA PENSIUN : Ingin Menikmati Hidup

Zainal Kasim 

'    HAPPY birthday putraku,'. begitu ucapan kebahagian Zainal Kasim kepada putra semata wayangnya, Renando Putra, SH yang memasuki usia ke 27 pada 10 April mendatang. Zainal Kasim bangga dengan prestasi yang diraih permata hatinya itu. Walaupun terlahir sebagai anak tunggal, namun dia tidak manja. Dia mampu membuat Zainal Kasim, 57 bersama sang istri, Desmalina, 57 bahagia sebagai orangtua, karena telah berhasil mendidik putranya.

       Selepas pendidikan Strata 1 (S1), Hukum Internasional di Universitas Andalas, Ando begitu sapaan akrab kesayangannya, bekerja di Bank Bukopin. Dua tahun disana, kemudian ia mengikuti tes di Bank BRI. Ando mampu menjawab pertanyaan dengan sempurna, hingga akhirnya diterima. Dan dalam waktu dekat ini bakal ditempatkan di BRI Pusat.

        Nah, pekerjaan telah raihnya, Zainal Kasim mengharapkan agar putranya itu memiliki pendamping hidup sebelum dia bersama sang istri memasuki usia pensiun. Tapi, ketika ditanya soal pendamping hidup ia berkata belum. "Kami berdua ingin ia menemukan pendamping hidup yang baik, seiman dan sholeh. Kalau boleh memilih perempuan yang bakalan menjadi istrinya adalah orang asli minangkabau," harapan Zainal Kasim bersama istri.

    Jikalau harapan itu terwujud, tentu putranya akan menjadi kepala rumah tangga bagi keluarga kecilnya, istri dan anak. Kemudian, Zainal Kasim bersama belahan jiwanya ingin menikmati hidup berdua selepas pensiun. Dalam rangka menyambut usia pensiun, Zainal Kasim telah mempersiapkan semua. Rumah dan mobil telah ada. "Usai pensiun nanti, saya ingin mengabdikan diri di organisasi olahraga," ucap Kabag Binopsnal  Dit Polair Polda Sumbar.

    Karena olahraga telah mendarah daging dirinya. Dulu dia merupakan seorang atlet tinju. "Saya menjadi atlet tinju, jauh sebelum olahraga tinju berkembang saat ini. Dimana atletnya belum memiliki penutup kepala. Guru saya dulu yakni Joss Rompas," ungkap Zainal yang mulai berlatih dan atlet tinju mulai kelas 1 STM Negeri Padang tahun 1975.

    Nah, lulus STM Zainal mengikuti tes kepolisian. Hingga akhirnya anak seorang polisi ini juga mengabdikan diri di kepolisian. "Saya termasuk beruntung dan bersyukur, karena karir saya telah melebih karir sang ayahanda yang pensiun dengan pangkat kapten," ungkap Zainal Kasim yang kini berpangkat AKBP.

       Zainal Kasim yang meniti karir di kepolisian dengan pangkat awal Barada. Tiga tahun mengabdi, dia sekolah sersan di Mojokerto Surabaya. Berdasarkan hasil psikotes, dia ditempatkan di Mabes Polri. "Dari 22 orang teman-teman yang ikut psikotes, dua diantaranya ditempatkan di Ditpol Udara, Mabes Polri. Salah seorang diantaranya adalah saya. Sementara 20 orang lagi balik ke Padang," ucap Zainal mengenang masa mudanya.

     Dia bertugas di Mabes Polri selama 26 tahun. Delapan tahun sebelum memasuki usia pensiun, Zainal Kasim ingin pulang kampung. Akhirnya dikabulkan, Zainal Kasim ditugaskan di Direktorat Polair Sumbar, Januari 2005. Di tahun yang sama di bulan April dia ditunjuk sebagai Ketua Harian Pertina Sumbar. Hingga sekarang dia dipercaya sebagai Wakil Ketua Bidang Perencanaan dan untuk Pon dia percaya Ketua Tim Monitoring PON XVIII Riau.

    Selama meniti karirnya di kepolisian ataupun di organisasi olahraga, Zainal Kasim selalu dimotivasi sang istri dan putra. Zainal kembali mengenang masa lalu, dimana ada pengorbanan sang istri, ketika dia ditempatkan tugas di Mabes Polri. Desmalina, sang pacar cantik jelita  yang kala itu bertugas di Rumah Sakit M Djamil sebagai seorang perawat bersedia mengikuti tugas calon suaminya. "Setelah dua tahun masa pacaran. Saya menawarkan apakah mau ikut atau tidak. Akhirnya dia memutuskan untuk ikut. Hingga akhirnya kami menikah tahun 1981," ucapnya kembali mengenang pengorbaan sang mantan pacar itu.

        Awalnya, sang istri ditempatkan tugas di rumah sakit Persahabatan. Mengingat lokasi RS tersebut jauh dari kediaman mereka. Akhirnya, Desmalina yang seorang perawat itu ditempatkan di Puskesmas Ciputat. Lagi-lagi ketabahan sang istri diuji. Selama bertugas di Ditpol Udara, Desmalina sering ditinggal-tinggal. Zainal dipercaya sebagai teknisi dan harus ikut dalam penerbangan helikopter. Hingga sekarang dia ikut mensupply makanan ketika gempa melanda kawasan Sumbar.

      "Istrilah yang paling setia menunggu saya. Mengurus anak dan berdoa agar sang pujaan hati selamat kembali ke pangkuannya," ucap Zainal yang salut dengan pengorbanan sang istri. Untuk pendidikan sang anak mereka berdua tidak pernah memanjakannya. Mereka tidak selalu menuruti semua keinginan buah cinta mereka. Walaupun mereka sanggup mengabulkannya. 

     "Saya sering berkata, nanti yach nak kita beli. Papa cari uang dulu," kata Zainal kembali mengulang kalimat yang sering diucapkannya kepada Ando semasa kecil dulu. Alhamdullilah, putra mereka mengerti. "Hingga sekarang dia tidak pernah meminta keinginan diluar batas kemampuan kami," ucap Zainal yang selalu mengajarkan anaknya untuk mensyukuri hidup. Ando dibesarkan mulai pendidikan SD, SMP hingga SMA di Jakarta.

    "Saya sering memberikan pelajaran ke anak kalau melihat orang kerja di jalanan atau kerja kasar. Saya bilang ke anak mau nggak kerja seperti itu dijawab oleh anak nggak ach. Langsung saya bilang kalau nggak mau rajin-rajinlah belajar. Nah, itulah yang menjadi motivasi baginya," ucapnya mengenang kembali masa-masa kecil Nando.

    Kemudian, dia ikut tes masuk perguruan tinggi negeri dan akhirnya diterima Unand. Nando juga ingin melanjutkan pendidikan S2 nya ke luar negeri, seperti kedua Tantenya yang mengambil S 2 di Amerika dan Jerman. "Nah, salah satu alasan kami berdua ingin pindah ke Padang adalah Ando. Selama di Padang saya pernah ditempatkan di Densus 88," ucap putra alm Kasim Bagindo Sati dan alm Djamiah. Zainal Kasim terlahir dari lingkungan polisi. Dimana, dia bersama tujuh orang saudara hidup dari gaji seorang kepolisian. Semuanya berhasil. Ada yang menjadi Kapolsek, BPKP dan Polisi.

    Di akhir wawancara, dia inginkan memajukan dunia olahraga di Sumbar. Mudah-mudahan perolehan emas yang ditargetkan Gubernur Sumbar. Saat ini dia tengah giat melakukan monitoring terhadap cabang-cabang olahraga yang lolos PON. (lenggogeni)

Post a Comment for "MEMASUKI USIA PENSIUN : Ingin Menikmati Hidup"