Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

DWIFITRA Y JUMAR : Dua-duanya Harus Sejalan

Dwifitra Y Jumar

    
DITENGAH kesibukannya sebagai Ketua Jurusan Teknik Jurusan Teknik Ekonomi Konstruksi di Universitas Bung Hatta, Dwifitra Y Jumar selalu berusaha untuk membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan. Baginya, keduanya harus sejalan.
    “Pagi hingga sore waktunya untuk bekerja. Kemudian sore hingga paginya saya harus menjadi ibu dan istri bagi suami. Nah, kalau sabtu, minggu adalah waktunya liburan untuk keluarga. Dan tak bisa ditawar lagi,” ucap Dwifitra Y Jumar, seorang lulusan Kentacy Amerika Serikat ini.
    Tak lupa, sebelum anak-anak dan suami berangkat dengan aktivitas masing-masing, Dwi begitu sapaan akrabnya selalu menyiapkan fasilitas keperluan mereka. Beruntung, karir Dwi selalu didukung sang suami, Marjan S Marjohan dan anak-anaknya, Annadella Gafnesia, dan Jenning Lexiand.
    “Beruntung putri pertama saya selalu memberikan suportnya agar saya terus berkarir. Dia selalu mendukung dan bangga bila ibunya bisa maju,” ucap Dwi yang mempunyai planning melanjutkan studinya ke jenjang S3. 
    Apalagi sebagai seorang dosen, dia harus mempunyai ilmu yang lebih dari mahasiswanya. Padahal sebelumnya dia telah menempuh pendidikan S2 di Universitas Kentacky USA. Dwi termasuk mahasiswa yang jenuis, dia menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Unand pada umur 22 tahun. Kemudian menikah dan memiliki anak di umur 32 tahun. Ketika anak umur lima bulan, sang suami mengajak menemaninya di Amerika Serikat. 
   “Saat itu saya memberitahukan kepada suami, jikalau disana saya tak mungkin dirumah saya. Sehingga suami menyarankan untuk apply beasiswa melanjutkan S2. Sehingga, saya diterima melanjutkan kuliah di universitas yang sama dengan sang suami,” ucap Dwi yang mengenang perjalanan hidup mereka. Kemudian, mereka memutuskan untuk balik ke Padang tahun 2005. Kebetulan UBH membutuhkan tenaga dosen, dan dia diterima. Sementara sang suami membuat usaha di bidang air.
    “Suami saya sangat mendukung sekali dengan karir saya. Asalkan saya tidak meninggalkan tugas sebagai istri dan anak-anak,” ucap Dwi yang tak mewajibkan mengobrol bahasa inggris dirumah.  “Kami hanya memberikan kebebasan untuk mereka. Pokoknya bahasa campur saja bahasa indonesia dan inggris,” jelasnya. (Lenggogeni)

Post a Comment for "DWIFITRA Y JUMAR : Dua-duanya Harus Sejalan"