Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

IDA MUSLIM KASIM : Perempuan Sebaiknya Bekerja

   
Ida bersama suami, Muslim Kasim

    KETUA BKOW Sumatra Barat, Ida Muslim Kasim menyarankan sebaiknya perempuan harus bekerja, mengingat situasi kondisi dengan perekonomian sekarang ini.  Artinya jika perempuan mempunyai pendidikan dan skill untuk tetap bekerja setelah berumahtangga, apa salah mereka mengapai kesempatan itu. Meminta izin kepada suami, dengan syarat tidak mengabaikan tugas sebagai istri dan anak-anak mereka kelak.
    "Sedapatnya perempuan bekerja, agar dapat membantu perekonomian dalam rumah tangga. Apalagi saat ini segala kebutuhan yang serba mahal," ucap Ida. Tapi dia juga memberikan warning kepada perempuan yang telah diizinkan sang suami untuk bekerja, agar dapat membagi waktu antara pekerjaan dengan urusan rumah tangga. Jangan abaikan tugas sebagai seorang istri dan ibu bagi buah cinta mereka.   
  "Meskipun dia bekerja. Tapi harus nomor satukan keluarga. Sebelum berangkat kerja harus mempersiapkan urasan rumahtangga. Seperti makanan hingga bersih-bersih rumah. Begitu juga ketika anak-anak mereka pulang sekolah, makanan di ruang makan sudah tersedia,” jelas Ida. Ida mengancungkan jempol kepada ibu-ibu yang bisa membagi waktu antara mengurus keluarga dan bekerja. Dia juga mengakui jika tugas sebagai ibu sangat berat. 
    Pagi-pagi menyiapkan sarapan pagi. Pulang kantor langsung ke pasar. Kemudian memasak untuk anak-anak dan sang suami.Nah, kalau bapak hanya sebagai kepala rumah tangga, dan tidur sepulang kerja. Urusan rumah dan menu makanan diserahkan kepada sang istri menyiapkannya. “Artinya berkarir diluar rumah boleh, tapi jangan melupakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga,” tegas Ida yang dipercaya sebagai Ketua BKOW Sumatra Barat. Walaupun, tugasnya dalam organisasi tersebut terbilang cukup sibuk. Dia tak pernah mengabaikan tugas sebagai istri dari orang nomor dua di ranah minang, Muslim Kasim dan ibu bagi ke lima orang putra dan lima orang cucu ini. 
    Tak hanya itu, sebelum sang suami dipercaya sebagai Wakil Gubernur Sumatra Barat dan Bupati Kabupaten Padang Pariaman, Ida sudah terlebih dahulu aktif dalam organisasi Darma Wanita Bulog. Dulunya Muslim Kasim bekerja di Bulog.
    “Ketika Bapak sudah berangkat ke kantor dan anak-anak ke sekolah, semua urusan rumah tangga sudah selesai. Saya aktif dalam organisasi tersebut. Tentunya sebelum berangkat saya meminta izin kepada suami. Terpatri dalam diri saya, dimana saya harus pulang sebelum anak-anak dan sang suami sampai dirumah. Dan makanan untuk mereka sudah siap di meja makan,” ucap Ida yang masih menerapkan kebiasan tersebut hingga sekarang.
    Semenjak dipinang Muslim Kasim tahun 1971, Ida selalu menempatkan diri sebagai istri dan ibu bagi buah cinta mereka. Padahal jauh sebelum mereka menikah, Ida merupakan gadis rang Piaman dengan pendidikan lulusan Akademi Perawat Cipto Jakarta. “Setelah tamat SMA tahun 1964 saya langsung masuk Akper. Satu tahun di Akper terpilih untuk pergi sekolah di Austria selama satu tahun setengah. Kemudian pulang dan melanjutkan kuliah. Setelah tamat 1968 Ida langsung ditawarkan sebagai Asisten Dosen di Akper dan pratek di Rumah Sakit Cipto,” ucapnya.
    Saat itu Ida merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil.“Saya bertemu dengan bapak setelah teman saya memperkenalkan kami berdua,” ucap Ida yang mengenang saat pertemuan hingga menikah.Setelah mereka berumah tangga. Dan pindah ke Bandung, Ida memutuskan untuk cuti diluar tanggungan pemerintah. 
    “Saya mundur dari PNS bukan karena permintaan suami. Melainkan, anak-anak saya tak ada yang mengurus, padahal saya merantau ke negeri orang. Sehingga keputusan saya bulat yakni merawat dan membesarkan anak-anak serta mengurus segala keperluan suami,” ucap Ida yang bangga dengan prestasi anak-anaknya yang sudah berhasil.
    Kini, Ida tengah sibuk mengurus organisasi BKOW Sumbar. Menurutnya, BKOW merupakan gabungan lebih dari 50 organisasi. Bekerja bersinergi dari organisasi tersebut.Dia memiliki rencana untuk membuat sanggar. Dimana sebelumnya mereka telah melatih anak-anak untuk kursus menjahit. 
“Kelanjutannya dari sekarang saya ingin membuat sanggar menampung hasil ketrampilan mereka,” harap ida. Kemudian, dia berharap tahun ini bisa merealisasikan membuat koperasi simpan pinjam.  Tujuannya, mensejahterakan kebutuhan anggota. Dengan harapan koperasi tersebut maju.Tak hanya itu, Ida juga mengajak para anggota untuk mengadakan sosialisasi, seminar, pertemuan dengan pembekalan penyakit kanker. 
    Dengan tujuan menambah ilmu pengetahuan dari anggota sehingga bisa menerapkan dalam rumah tangga mereka dan masyarakat.Nah, dibalik kesuksesan seorang suami, ada ketangguhan seorang istri dibelakangnya. Ida adalah sosok wanita tangguh yang memberikan suportnya kepada Muslim Kasim. Sehingga, dia bisa menjadi Wakil Gubenur Sumatra Barat. (Lenggogeni)

Post a Comment for "IDA MUSLIM KASIM : Perempuan Sebaiknya Bekerja"