YUDI SIANDHINI
Selalu Support Sang Suami
DIBALIK kesuksesan seorang pria pasti ada
sosok wanita tangguh dibelakangnya. Hal itulah dilakukan Yudi Siandhini, istri
Ketua DPRD Sumatera Barat, Hendra Irwan Rahim.
"Saya selalu memberikan dukungan dan
motivasi pada sang suami," ucap Yudi Siandhini kepada Singgalang. Hal
itu telah dijalaninya selama mengarungi rumah tangga dengan belahan jiwanya.
Menurutnya, dalam sebuah keluarga sangat diperlukan komunikasi. Selain itu,
rasa saling percaya antara keluarga, suami istri, orangtua dan anak-anak.
"Kami selalu membicarakan hal sekecil
apapun menyangkut keluarga," kata Yudi Siandhini. Menurutnya, semua itu sangat perlu, tapi
harus ditanamkan rasa kasih sayang dan kepedulian antara sesama keluarga.
"Bagi saya ditegur sang suami rasanya
bahagia. Sesibuk apapun ataupun ada masalah dalam pekerjaan, bapak selalu
menyempatkan diri menegur saya. Bahagia rasanya batin ini," kata Yudi
Siandhini yang sudah mengenal sang suami semenjak duduk dibangku SMP. Dikala
itu, ia merupakan siswi SMP Frater Padang.

Bagi Yudi Siandhini suaminya sudah seperti
teman. Apapun persoalan kehidupan selalu diskusikan. Hal itupun diterapkannya
dalam mendidik buah hati mereka. "Kami mengajak mereka diskusi, sehingga
mereka terbiasa mandiri dan bertanggung jawab dengan perbuatannya,"
katanya Yudi Siandhini. Bahkan ia pun
bangga, tiga orang buah hatinya bisa mandiri.
Ia bersama sang suami selalu menerapkan sikap
saling menghargai dan tidak boleh sombong. Sebab, jabatan ataupun posisi yang
telah diraih bapaknya merupakan amanah dari rakyat. Ketiga permata hatinya,
Vania Athalia A, Valdila Illona A dan Viranda Almira A pun mengerti dengan
karir bapaknya dalam dunia politik.
Yudi Siandhini mengakui jikalau dulu ia
merasa khawatir ketika sang suami memutuskan terjun ke dunia politik. "Semua orang tahu, berkecimpung di dunia
politik itu seperti apa. Dahulu saya merasa hidup dari partai politik tidak
menjamin dan menjanjikan masa depan. Saya berpendapat seperti itu karena kita
harus bersaing mendapatkan sesuatu mendapatkan dukungan kemana-kemana. Kalau
PNS sudah jelas, digaji setiap bulan. Kala itu kami susah memutuskannya. Kami
pun pasrah sama-sama meminta ke Allah. Setelah kami sholat, dia tetap keras
meninggalkan memutuskan berhenti sebagai pegawai negeri sipil," katanya.
Setelah melihat keteguhan sang suami, hati
Yudi Siandhini pun luluh. Akhirnya ia pun memberikan dukungan sepenuhnya untuk
sang suami. "Sang suami tidak mau membenani saya
tentang politik. Saya selalu dididik tidak boleh ikut campur
dalam bisa politik. Kalau bapak tidak ngomong, saya tidak ikut campur. Kalau
masih bisa diatasi sang suami, saya tidak ikut campur. Kalau dia meminta, saya
akan memberikan saran. Hidup saya enjoy. Namun, saya selalu mendoakannya
dan mengingatkan jangan bersinggungan dengan orang lain," katanya.
Alhasil, ia mampu menjadi wanita tangguh
berada dibalik seorang laki-laki sukses. "Sebagai seorang istri saya harus
menjaga diri. Entah itu berteman siapa saja, saya seorang PNS, saya tidak boleh
ikut kampanye. Saya tidak pernah ikut. Saya hanya mendorongnya dan support segalanya
karirnya di bidang politik," jelasnya.
Alhasil, sang suami berasil menjadi anggota
dewan, selama 2,5 periode. Yakni, pada 1997 - 1999, 1999 - 2004 dan 2004 - 2009
dan 2014 - 2019. Pernah selama lima tahun vakum.
"Bapak pernah vakum selama lima tahun,
dan tidak terpilih sebagai anggota dewan. Pada 2009-2014, bapak mencalonkan
diri sebagai caleg DPR RI. Kala itu saya sudah menyarankan, saingannya banyak.
Apakah nanti tidak kecewa. Cost politik tidak sedikit. Kalau ini habis
bapak mau ngapain," katanya.
Namun, rasa khawatirnya dibantahkan dengan
sikap dan nasehat sang suami, yang menyatakan orang politik, kalau tidak ada
keberanian, ia tidak akan pernah maju. "Saya pun pasrah. Ternyata, setelah
dijalani, sang suami enjoy dan menjalani aktivitasnya. Bapak tidak pernah down,
mengeluh dan bapak selalu memberikan nasehat, itu bukan rezeki, kita cari
rezeki lain. Ia selalu yakin dengan dirinya. Tidak ada manusia yang tidak bisa.
Jangan pernah kamu merasa tidak akan hidup. Saya tidak akan pernah down, walau
kita susah," kenang Yudi Siandhini mengingat masa silam.
Kini, ia bersama suami dan dua orang menantu,
dr Roni Januardi dan dr Arief Rinaldy serta seorang cucu lelaki, M Fathan
Rinaldy.
Ia berpesan, jikalau hidup tidak pernah
stabil. Jalani saja, "Dikala hidup senang jalani, begitupula dengan susah,
teruslah berjuang," ucapnya. (lenggogeni)
Post a Comment for "YUDI SIANDHINI"
Silahkan Tinggalkan Komentar Yach..Thanks..
Post a Comment