WONDER KID : Waspada Obat Anak dengan Cermat, Kenali GGAPA Sejak Dini
![]() |
DOKTER muda Departemen Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas bersama dengan Puskesmas Lubuk Begalung menggerakkan sebuah acara Wonder Kid (waspada obat anak dengan cermat, kenali GGAPA sejak dini).
Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Lurah Lubuk Begalung pada 13 Desember lalu menyasar ibu-ibu balita di lingkungan Puskesmas Lubuk Begalung. Dan kegiatan ini bersamaan dengan kegiatan posyandu bersama kader yang rutin dilakukan setiap awal bulan di kelurahan tersebut.
Terselenggaranya acara ini tidak terlepas dari peran dokter muda sebagai panitia acara. Dokter muda tersebut adalah Muhammad Zikra S.Ked, Muhammad Ali Qory Sembiring, Sked, Diah Nurza Efendi S.Ked, Puji Anugrah S.Ked, Shafira Widia Putri, S.Ked, dan Widya May Hendra, S.Ked.
Kegiatan Wonder Kid ini tidak terlepas dari bimbingan Dr dr Rima Semiarty, MARS, Sp.KKLP sebagai pembina acara, Kepala Puskesmas Lubuk Begalung dr Sari Ramadhani yang mendukung pelaksanaan acara, serta Lurah Kelurahan Lubuk Begalung Yusdi S.Sos yang sangat antusias memfasilitasi acara ini.
"Wonder Kid adalah suatu wujud kepedulian kita terhadap perkembangan anak-anak. Tentunya yang utama ibu yang langsung mengawasi anaknya apabila sakit dan memberi obat yang tepat. Juga peran apoteker yang menjelaskan kegunaan obat dan peran produsen yang memproduksi obat yang dikonsumsi anak-anak. Untuk itu perlunya kepedulian semua pihak agar terwujudnya Wonder Kid pada anak-anak kita," ucap Rima Semiarty.
Kegiatan ini diawali dengan menilai pengetahuan, sikap dan perilaku ibu balita terhadap kasus GGAPA dan penggunaan obat pada anak. GGAPA (Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi ginjal anak balita. Kasus GGAPA merupakan penyakit pada anak yang menjadi trend di Indonesia saat ini.
Berdasarkan data dari Kemenkes RI pada November terdapat 324 kasus GGAPA di Indonesia, Sumatera Barat sendiri menduduki nomor 5 di Indonesia dengan 22 kasus, RSUP DR. M Djamil Padang menempati posisi ke-2 dengan distribusi kasus perawatan terbanyak setelah RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo.
Pre launching acara dilakukan saat HUT IIDI (Ikatan Istri Dokter Indonesia) di Kantor Gubernur Sumatera Barat pada Minggu, 11 Desember. Bersama dengan pembimbing, dokter muda menyebarkan leaflet Wonder Kid kepada partisipan di acara tersebut. Selain itu, dokter muda juga menjelaskan secara singkat mengenai GGAPA dan penggunaan obat pada anak.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan penyuluhan dan launching modul serta video edukasi mengenai GGAPA dan penggunaan obat pada anak pada Selasa, 13 Desember. Penyuluhan ini disampaikan dokter speliasis anak dr Riri Dwipinta Sari, Sp.A, M. Biomed.
Sebagai ajang promotif dan preventif yang diharapkan penyuluhan ini dapat mencegah terjadinya lonjakan kasus GGAPA di Sumatera Barat terutama di puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Acara puncak Wonder Kid yang diselenggarakan di Kantor Lurah Lubuk Begalung, dihadiri Lurah yang sekaligus membuka acara resmi Wonder Kid. Beliau berharap acara ini bisa berkelanjutkan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu balita sekaligus mencegah lonjakan kasus GGAPA di Sumbar. Peresmian secara simbolis dengan penyerahan modul, QR Code Modul, dan leaflet oleh dokter muda sebagai panitia acara kepada lurah, dan Kepala Puskesmas Lubuk Begalung yang satu itu diwakilkan dr Reniyusti Rosman.
Sebelum penyuluhan dilakukan, panitia memberikan pretest kepada ibu balita untuk menilai sejauh mana pengetahuannya terhadap kasus ini. Lebih lanjut, dokter spesialis anak menjelaskan mengenai GGAPA pada anak. “GGAPA ini masih misterius dan belum diketahui penyebab pastinya, bisa karena MISC (Multisystem Inflammatory Systemic In Children), Covid-19, infeksi atau obat-obatan. Namun, dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan terhadap pasien dengan GGAPA ini, Kecurigaan penyebabnya lebih kepada obat-obatan. Dicurigai akibat Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang merupakan zat pelarut tambahan pada obat sirup yang melebihi batas maksimal yang telah ditetapkan oleh BPOM yaitu sebesar 0,5mg/kg berat badan per hari," jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, beberapa gejala GGAPA diantaranya demam, batuk pilek, sembab, dan penurunan atau tidak adanya buang air kecil. Diakhir acara, ibu balita kembali mengerjakan soal post test untuk menilai keberhasilan penyuluhan yang telah diberikan. Kemudian peserta penyuluhan dapat mengakses modul dan video edukasi melalui QR Codepada leaflet sebagai feedback acara.
Acara ini diharapkan dapat berlanjut dengan kerja sama yang baik antara pihak Puskesmas Lubuk Begalung, Kader, serta masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Begalung. Ibu-ibu balita dihimbau untuk lebih berhati-hati dalam memberikan obat kepada anak, dan lebih waspada terhadap gejala- gejala dari GGAPA dan memilih puskesmas sebagai tempat pertama dalam memperoleh pelayanan kesehatan. (Lenggogeni)
Post a Comment for "WONDER KID : Waspada Obat Anak dengan Cermat, Kenali GGAPA Sejak Dini"
Silahkan Tinggalkan Komentar Yach..Thanks..
Post a Comment